Sabtu, 01 Mei 2010

Masa Lalu Yang Kelam


Saat aku termangu melihat ke luar jendela
Kusadari tetes demi tetes hujan mulai turun ke tanah
Disusul dengan gemuruh petir dan guntur yang bersautan

Teringat akan masa kecilku yang kelam, yang tak mungkin dapat kulupakan
Pada malam hari itu hujan turun deras
Guntur dan petir tidak berhenti bersautan

Di sebuah rumah terdengar tangisan dan jeritan seorang gadis kecil yang masih belia
Tak lama kemudian, pintu rumah itu terbuka
Dan gadis kecil itu dipaksa keluar oleh ibu dan tantenya
Gadis kecil itu ketakutan,
takut pada hari yang gelap takut pada hujan yang turun bak ribuan jarum yang jatuh ke bumi
Takut pada suara guntur yang menggelegar
Takut pada kilatan petir yang seakan-akan akan menyambar dirinya
Gadis kecil itu meronta,menangis, dan bersikeras untuk melawan
Ia memaksa masuk ke dalam rumah
Tapi apa daya, tenaga gadis kecil itu tidak kuasa melawan ibu dan tantenya
Dengan pasrah gadis kecil itu duduk di atas lantai teras yang sangat dingin
Saat ibu dan tantenya masuk ke dalam rumah itu
Si gadis kecil terisak-isak di luar, ketakutan membayangi dirinya
Takut pada hujan, guntur, dan petir yang  tiada habisnya.

Teringat apa yang dilakukannya sebelum ia dihukum keluar
Pada sore itu, ia melakukan sebuah kenakalan yang sebenarnya wajar untuk anak seumurannya
Tapi hal itu membuat ibu gadis kecil itu marah besar
Tanpa mendengarkan alasan dan tangisan si gadis kecil
Ibu itu langsung memukul gadis kecil itu
Tanpa menghiraukan teriak kesakitan dari gadis kecil itu
Sang ibu memasukkan 1 buah baju ke dalam kantung plastik, dan menyuruh gadis itu keluar
Gadis kecil yang tak tau apa-apa itu hanya bisa berontak, ketika melihat gelapnya malam, dan dinginnya hujan yang serasa menusuk-nusuk tubuh gadis kecil yang mungil itu.

"BYARRRRRRR!!!!" gadis kecil itu tersentak ketika ia melihat petir yang menyambar  yang menurut pandangannya dekat darinya.
Renungannyapun buyar, tanpa disadari air matanya menetes
Gadis kecil itu ketakutan, ia meraung raung, memukul pintu, berharap agar pintu itu dibukakan oleh ibunya.
Beberapa saat kemudian sang ibu membukakan pintu
Tanpa banyak kata lagi, gadis kecil itu menghambur ke pelukan ibunya
Dengan tubuh yang menggigil, wajah yang pucat, tangan dan kaki yang sedingin es
Gadis kecil itu tak bisa berkata apa-apa lagi, ia hanya menggigil kedinginan
Sang ibu berkata " maafkan ibu, gadis kecilku" seraya menangis
Gadis kecil itu hanya dapat menangis…menangis…menangis…
Tanpa ibu itu sadari, sebenarnya gadis kecil itu teriris hatinya
Dalam hati ia memohon kepada Tuhan agar ia diberi ibu yang lebih baik
Memohon agar semua kesalahan ibunya dimaafkan oleh-Nya
Berharap ia akan menjadi lebih baik di masa mendatang nanti
Sungguh sakit hati yang tidak bisa diobati sampai kapanpun
Kejadian yang sebenarnya tidak pantas dialami gadis seusianya
Kejadian yang membuat gadis itu berontak apabila dimarahi
Kejadian yang membuat gadis itu menjadi egois
Kejadian yang membuat gadis itu menjadi kurang ajar
Kejadian yang membuat gadis itu ketakutan dan benci akan orang yang  membentaknya
Kejadian yang membuat gadis itu menangis apabila mengingatnya
Kejadian yang membuat gadis itu tidak bisa terlalu mempercayai orang
Dan kejadian yang membuat gadis itu tak bisa melupakan akan semua kenangan buruk yang dialaminya

Hujan mulai berhenti, akupun sadar dari ingatan masa laluku yang kelam itu
Andaikan aku bisa kembali ke masa lalu, aku ingin sekali menghibur dan memeluk diriku yang sedang ketakutan saat itu…
Tapi sayangnya, itu tak mungkin…
Dan aku dapat memetik sebuah pelajaran bahwa "kekerasan itu tidak akan bisa menyelesaikan sesuatu masalah, sebaliknya kekerasan itu akan membuat seseorang menderita secara bathin maupun fisik"


Tidak ada komentar: